Loneliness

Pernahkah kau bertemu seseorang yang selalu sendiri? Ya. Sendiri. 
Bukan. Bukan sendiri karena  ketidakberadaan orang lain. Tapi sendiri dalam segala hal. 
Sendiri walau bersama. Sendiri walau ramai. Sendiri walau ditemani.
Aku pernah bertemu. Bukan saja bertemu. Aku menemaninya. Sungguh melelahkan.
Namun pasti tak sebanding dengan menjadi dirinya. 
Semua rasa tertelan sebelum dikecap. Semua cerita tergulung kusut sebelum direnda. 
Di dalam dirinya seperti ada sebuah gua harta karun yang belum ditemukan petanya. 

"Pernahkah kau merasa kesepian bahkan sebelum kau benar-benar sendiri?," 

tanyanya padaku di suatu malam yang gaduh. 
Aku tau itu hanya pertanyaan retoris yang tak perlu jawaban, karena dia sedang memulai kisahnya.
Aku duduk menemaninya, mendengarkannya. Tapi dia hanya diam. Tak sepatah katapun terucap.
Aku, yang tak pernah bisa diam, gagap menghadapi situasi aneh itu. 
Sebagai teman yang baik, aku menceritakan kisah tersedihku, karena kupikir hal itu mampu menghiburnya, setidaknya membuat dia merasa tak sendiri dalam kemalangan. 
Aku bercerita hingga membuatku mengasihani diri sendiri. 
Selain karena kembali mengingat kisah sedihku, ditambah merasa tidak didengarkan sama sekali. Gerakan mengernyitkan dahi sebagai tanda tak paham pun tidak terlihat. 
Aku kehabisan akal memikirkan apa yang sedang ia pikirkan. Apakah ceritaku tak menggugahnya? Apakah dia tidak kasihan padaku karena dicampakkan? Apakah aku bukan teman yang baik di matanya?
Aku kehabisan cara. 

"Saat semua orang sibuk menghiburmu tanpa sungguh-sungguh memikirkan dirimu, saat itulah kau merasa sendiri," katanya menutup percakapan yang tak pernah aku tahu di mana mulanya.

Aku pun mencoba memahami bahasanya.
Aku dan dia menikmati kesendirian kami di saat kami bersama. Saat di mana tak ada orang lain yang mampu mengenalmu selain dirimu sendiri. Saat rasa tak bisa bisa diurai menjadi kata. Saat jiwa yang kosong sedang mencari pelengkapnya. 

"Percayakah kau jiwa memiliki pasangannya? Aku belum."
















(gambar: http://heartstupid.files.wordpress.com/2011/10/loneliness.png)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persinggahan yang berkelanjutan

I love you, but...

Tanah dan Hujan di saat Kemarau