Tanah dan Hujan di saat Kemarau

Sore hari di paruh tahun 2012...
Di kala seluruh dunia sedang menetapkan waktu sebagai 'high season' 
di mana setiap orang sedang bersenang-senang menikmati liburan dengan menikmati terbit dan terbenamnya matahari tanpa takut tertutup mendung...
Tiba-tiba, air turun dari langit...
Sesuatu yang sudah dinanti-nantikan oleh tanah...
Kerinduan yang tersemai di musim kemarau...  
Walaupun singkat, namun perjumpaan mereka sungguh bermakna...

Aku masih di sini, di kamar persegi berisi perabot tua dan perlengkapan bertahan hidup seadanya..
Kamar yang sejak dihuni tak pernah berubah posisi tempat tidur, lemari, meja serta isi-isinya...
Bukan karena malas, bukan karena enggan... 
Tapi semata-mata karena berat perabot-perabot ini setara batang pohon berumur ratusan tahun... 
Aku memilih untuk menikmati saja pemandangan yang sama selama hampir setahun ini...
Paling-paling aku menambahkan pigura, tempelan kertas, tumbukan kardus satu demi satu
agar terlihat 'sedikit' berbeda hari ke hari.. Hingga akhirnya aku bingung bagaimana mengemas kembali barang-barang sebanyak ini jika akan pindahan.
Aku bukan penghuni tetap... Aku hanya numpang...
Aku sedang merantau dari 'rumah'...
Rumahku bukan di sini, di ibukota gudang serba ada...
Rumahku ada di sebuah tempat yang aku pun belum tahu di mana...
Aku merindukan rumahku, yang walaupun aku belum tahu di mana tetapi suasananya sudah bisa kubayangkan...Teduh dan temaram... selalu senja... karena tak memberi beban apapun.. karena tidak ada kedudukan atau kehormatan... yang ada hanyalah panggilan  kedamaian dan cinta kasih...
Setiap pijakan, loncatan, tikungan, putaran, persimpangan, dan petunjuk-arahan sedang mengantarku menuju rumahku...
Sama halnya setiap kosanku memiliki kenangan dan makna, 
begitu pula setiap tempat persinggahan dalam perjalananku menuju rumah.
Mungkin kebersamaanku bersama kamar kosku hanya seperti pertemuan air hujan dan tanah di saat kemarau,
mungkin kebersamaanku bersama sahabat-sahabatku di setiap pijakan hanya sesingkat bau tanah yang tersiram air hujan yang langsung menguap... 
Tapi semua meninggalkan jejak... semua bermakna... semua memberi petunjuk bagiku di mana rumahku... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persinggahan yang berkelanjutan

I love you, but...