Perubahan Ekstrim

Malam ini, cuaca mendukung untuk sejenak memberi setitik jejak tentang hari ini, tentang hidup ini..
Cuaca ekstrim siang-panas-membabi buta vs malam-dingin-menembus tulang membuatku sempat tertidur tidak pada waktunya karena kepalaku dan isi-isinya tersentak kaget pada pergantian suhu tanpa permisi.
Entah.. mungkin siang dan malam sudah membuat kesepakatan bersama matahari dan hujan..
Siang adalah waktunya matahari bekerja ektsra agar seragam anak sekolah bisa kering untuk dipakai besok dan para ibu bernafas lega, sedangkan malam adalah saatnya hujan bermain bersama kawan-kawannya -angin, kilat dan guntur- untuk memberi dukungan pada mereka yang sedang mencari inspirasi dan ingin bermimpi.
Keadilankah tujuannya? hanya alam -dan penciptanya yang masih terus bekerja sampai hari ini- yg tau.. 
Yang pasti, tak perlulah kita terlibat dalam kesepakatan itu.. tak perlulah kita membuat matahari enggan bersinar dengan mengutukinya.. tak usahlah kita menutupi jalannya air hujan dengan menancap gedung-gedung tinggi ke tanah..

Bukan hanya cuaca yang ekstrim, tapi hidupku dan beberapa sahabat pun,
sedang mengalami dan menikmati perubahan-perubahan ekstrim..
'Beranjak dewasa' membuat kami harus membanting haluan dari "senang-senang, bebas tanpa memikirkan tanggungan hidup, membiarkan diri dibawa waktu" ke arah "cukup bahagia dengan libur sehari, mencuri bernafas lepas untuk diri sendiri ketika sang bayi sedang tidur, mengatur waktu sedemikian rupa agar bisa bertemu walau hanya sesaat".
Tentu saja, di balik keputusan membanting arah itu, ada daftar panjang tujuan dan prioritas hidup yang akan dipilah lagi ke dalam rencana jangka pendek dan jangka panjang, yang sepertinya membutuhkan note baru untuk menjabarkannya. Yang pasti, seperti yang terjadi padaku tadi sore, kepala dan segenap isinya sempat sontak terkejut.
Raga dengan jiwa dan rohnya perlu membuat konsolidasi untuk saling menguatkan.
Dengan perubahan yang masih berumur benih ini, otak masih sering nakal mencuri waktu berpikir "ah, coba saja dulu aku tak mengambil ini.." yang langsung ditepis oleh isi otak lainnya, "sudah lupakah tujuan yang membuatmu ada dipilihan saat ini?" Entah sudah berapa ronde mereka bergulat dalam otakku.. Siapa bilang 'tujuan' selalu menang? Jurus-jurus 'penyesalan' selalu ada saja yang baru. Beruntung, pergulatan yang melelahkan itu tidak lantas saling membunuh, hanya membuat tujuan yang pernah ku buat dulu, tidak bertahan statis.. Naik turun ingin itu-ingin ini membuat tujuan awalku seperti tanah liat di tangan penjunan. Dibentuk, ditambah, dikurangi, dipoles, ditambal, dibasahi, dibentuk lagi.. dan tetap belum sempurna hingga saat ini. Namun wujudnya sudah terlihat, teman. dan namamu ada di salah satu bagiannya.. mungkin tidak langsung terlihat mata. Tapi, percayalah.. namamu terpahat indah.

Banyak hal telah dilewati bersama.. mengingat-ngingatnya menjadi asupan kekuatan tersendiri yang membuat perubahan ini menjadi sangat berarti. Tanpa perubahan, apa yang sudah kita lewati bersama tak akan ada artinya.. Tanpa perubahan, mimpi-mimpi yang selalu kita dengung-dengungkan dulu tak akan pernah terwujud.. Tanpa perubahan kita tidak akan reuni dengan membawa sejuta cerita yang tak kalah seru dengan cerita selama kita masih bersama.. 

Akhirnya, lagu ini menutup malamku yang untungnya tidak membawa serta hujan.. 
Tetaplah saling mengingat, walaupun tangan tak saling menjabat.

Oia, ngomong-ngomong sudahkah kau coba tengadah ke langit, ketika hujan dan panas sedang bersua untuk pergantian? Ada pelangi. 

Love u, all.
-11.09 12 Feb 2012 s/d 12.18 13 Feb 2012-

Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglahKar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan
di hari tua

Reff:
Sampai jumpa kawanku
S'moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
S'moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persinggahan yang berkelanjutan

I love you, but...

Tanah dan Hujan di saat Kemarau